"Duhai..makhluk
langkah-langkahmu menyentak
punggung ini
langkah-langkahmu berdentum
menyeruduk kepala ini
debu berserakan
menyeruak antara langkah kakimu
Duhai..hai makhluk
ingatkah engkau
saat nanti engkau
masuk dalam rongga-ronggaku?..
Saat, tinggal onggokan tulang belulang
dalam gelap pekat rongga-rongga tanah
cacing tanah berpesta pora
antara selah tumpukan tulangmu
Rayap menghisap sum-sum tulangmu
dalam peti matimu
Duhai..makhluk
lipatan tanah menghimpit
hingga tulang belulang
saling bertusukan
tulang tumitmu
menembus tulang ubun-ubun
tulang geraham
melumat tulang jari kakimu
Semua tulang remuk
bercampur laksana debu
lalu...
apakah semua yang engkau
banggakan akan dapat menolongmu?
Duhai..tahukah engkau?
sungguh hanya amal yang tidak
engkau banggakan di antara sesamamu
justru yang bisa menolongmu
Duhai..bisakah engkau
membuka sedikit hatimu?
bisakah engkau mendengar bumi merintih
saat engkau melangkah dalam kepongahanmu?"..
langkah-langkahmu menyentak
punggung ini
langkah-langkahmu berdentum
menyeruduk kepala ini
debu berserakan
menyeruak antara langkah kakimu
Duhai..hai makhluk
ingatkah engkau
saat nanti engkau
masuk dalam rongga-ronggaku?..
Saat, tinggal onggokan tulang belulang
dalam gelap pekat rongga-rongga tanah
cacing tanah berpesta pora
antara selah tumpukan tulangmu
Rayap menghisap sum-sum tulangmu
dalam peti matimu
Duhai..makhluk
lipatan tanah menghimpit
hingga tulang belulang
saling bertusukan
tulang tumitmu
menembus tulang ubun-ubun
tulang geraham
melumat tulang jari kakimu
Semua tulang remuk
bercampur laksana debu
lalu...
apakah semua yang engkau
banggakan akan dapat menolongmu?
Duhai..tahukah engkau?
sungguh hanya amal yang tidak
engkau banggakan di antara sesamamu
justru yang bisa menolongmu
Duhai..bisakah engkau
membuka sedikit hatimu?
bisakah engkau mendengar bumi merintih
saat engkau melangkah dalam kepongahanmu?"..
14 Agustus 2012. @ Dalam rintihan Bumi, By Farid W.Hs.
Labels: Renungan
0 comments:
Post a Comment