Bukit Bungus menjadi saksiJembatan Siti Nurbaya berderak
Ambacang ambruk..Andalas nyaris amblas
Bumi Minang berserakan.
Gampo..gampo pekik mak Itam
Jalanan Bundo Kanduang bergelombang bagai karpet
Air Teluk Bayur beriak
Duhai..nyiur sibuk melambai
Jam Rumah Gadang berdetak lebih kencang.
Amboi..kacau nian rupamu Ranah Minang
Alunan serulingmu mendayu
menyayat,mengaduk ngaduk rasa di dada ini
Butiran bening dari pelupuk mata ini berlinangan.
Gampo..gampo..gampo
pekikkan ini membuatku terjaga dua tahun berselang
Di jalananan itu aku kebingungan
Mata ini nanar mengawasi air laut
Tsunami ikut mengintai ganas.
Kini..hari ini dari seberang
aku hanya bisa memandangmu sendu
Ya Rabby..berilah mereka kekuatan,ketabahan
Mohon Ampunan-MU..jika ini buah dari dosa dosa kami
Berilah kami kemampuan menangkap isyaratMU
kalau ini memang teguran buat kami..buat Negeri ini.
Mohon diterima dengan baik
mereka arwah para korban di sisi-MU.
Berilah kami kemampuan berbenah
dari kekhilafan kekhilafan kami
Rabby..bukalah mata hati kami
seiring lengkingan ketakutan mak itam
bukalah mata kami
bersihkanlah pendengaran kami
sebelum lengkingan tak sedap seruling sangkakala
yang benar benar melengking.
Ranah Minang,dukamu..lukamu
air matamu..adalah duka kita
adalah luka kita..adalah air mata kita
air mata Negeri ini.
Ya Allah berilah kami kemampuan
menangkap isyarat riak ini
agar kami lebih menyadari kekeliruan kekeliruan kami
Ya Allah..jadikanlah riak ini
sebagai pelajaran bagi kami
agar kami tidak bangga lagi dengan dosa dosa kami
Ya Allah mohon jadikan riak Telur Bayur
menjadi gelombang kebangkitan kami
Kebangkitan Teluk Bayur,kebangkitan Negeri kami.
Turut berbelasungkawa untuk koban gempa bumi
di Sumatera Barat, Sungai Penuh/Kerinci Jambi.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.
@ Kebangkitan Teluk Bayur.
0 comments:
Post a Comment