Keluh Ulat dalam Kepompong.

Friday, January 13, 2012 / Posted by Farid /

step pendakian pertama dibukit itu
ulat itu mendapat penolakan penghuni bukit
entah kemudian ulat itu diterima...

step kedua mulai terasa
ketidak nyamanan dari penghuni
bukit..

ulat kecil lugu dan lucu itupun
merakangkak perlahan,merambat
babak demi babak dalam fase kehidupannya

fase keenam dalam pendakian terjal itu
hempasan demi hempasan angin makin
kencang terasa..

fase ketuju ulatpun terhuyung jatuh
terlepas tercerabut dari bebatuan
tempat dia berpijak..

oh..apa kata penghuni kepompong lain
jika aku harus menghindar dari
pendakian dibukit bercadas itu?
batin sang ulat.

fase kedelapan ulat berhasil kembali
namun kemudian tidak kunjung jua
menemukan ketentraman seperti
yang diimpikannya..

akhir fase kesembilan ulat dalam kepompong itu
menjadi sadar bahwa bukit bercadas ini
akan selalu begini dan terus begini

area sekitar bukit itu,selalu mendistorsi
stiap langkah ulat kecil lugu dan lucu itu

aku harus menyelamatkan sisa hidupku
ini bukan jalanku,aku takut pendakian ini
tidak mengarah kejalan impian menuju Rabbku lagi

Hmm..Rabb beri aku jalan menuju
taman berpelangi itu..
semoga disanalah aku mendapatkan
kekuatan untuk lebih teguh menuju
jalan yang mengarah pada-Mu.

Semoga ditaman itu
ketentraman hati seperti yang Engkau janjikan
akan memenuhi rongga yang kering kerontang

senada dengan sejuta rasa yang ditawarkannya
Semoga dalam rengkuhannya sesuai ijin-Mu
ulat inipun bisa mengepakkan sayapnya
menjadi kupu-kupu yang mampu memberi rasa damai
untuk taman berpelangi nan sejuk
dengan sejuta rasa khas yang menyertainya. (Amin..)

Labels:

0 comments:

Post a Comment